Rumah Adat Papua Barat
Rumah Adat Papua Barat
Papua Barat atau yang dahulu
dipanggil Irian Jaya Barat (Irjabar) adalah sebuah provinsi di Negara Indonesia
yang terletak di bagian barat Pulau Papua dan beribukota Manokwari. Wilayah
provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan
di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik,
bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku,
bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, bagian selatan dengan Laut Seram
dan bagian tenggara berbatasan dengan provinsi Papua.
Rumah adat Papua Barat didirikan oleh suku Arfak, yaitu suku utama di
Papua Barat. Rumah adat ini disebut juga Mod Aki Aksa (Lgkojei) yang artinya
rumah kaki seribu. Rumah adat Papua yaitu Honai juga terdapat pada Papua Barat,
akan tetapi penduduk di Papua Barat lebih mengandalkan hasil laut dibandingkan
bertani, sehingga penduduknya mendirikan rumah adat mereka berupa rumah
panggung yang identik sebagai kehidupan nelayan. Rumah adat ini terdapat di
Manokwari namun saat ini jumlahnya semakin berkurang, terutama di kampung-kampung
yang tersebar di pinggiran pedalaman di bagian tengah pegunungan Arfak.
Rumah
adat Papua Barat ini terdiri
dari satu lantai yang terbuat dari kayu dan atapnya dibuat dari dedaunan
sagu
atau jerami dan lantainya disokong oleh tiang – tiang pilar-pilar
penyokong.
Biasanya rumah ini tertutup tanpa ada jendela dan hanya memiliki pintu
depan dan pintu belakang. Untuk menuju pintu masuk harus menggunakan
tangga
kayu yang sederhana.
Rumah adat Papua Barat disebut rumah
kaki seribu karena memiliki keunikan tersendiri yaitu jumlah tiang atau pilar
penyangga atau penyokong rumah yang sangat banyak.. Tiang penyokong ini
berada di seluruh ruang di bawah rumah. Tiang-tiang ini terbuat dari kayu yang kokoh dengan tinggi
yang beranekaragam, baik tinggi maupun pendek. Rumah yang mendekati pedalaman,
tiang-tiangnya semakin tinggi hingga kadang setinggi empat meter. Menurut adat
dan kepercayaan masyarakat disana, tiang – tiang ini diukir serta dilengkapi
patung nenek moyang sebagai penahan kekuatan jahat ilmu hitam dan untuk
melindungi diri dari musuh dan ancaman orang-orang yang berniat jahat.
0 komentar:
Posting Komentar