Rumah Adat Maluku
Maluku di dunia
internasional kerap disebut sebagai Moluccas dan Molukken merupakan
provinsi tertua di Indonesia. Maluku beribukota Ambon yang terletak di
bagian selatan dari Pulau Ambon di jazirah Leitimur. Maluku berbentuk
kepulauan yang memiliki 632 pulau dan berada di wilayah Indonesia Bagian
Timur dan berbatasan dengan beberapa wilayah yaitu berbatasan dengan
Maluku Utara, Papua Barat dan laut Seram di sebelah utara, Laut Maluku,
Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara di sebelah barat, Laut Banda,
Laut Arafuru, Timor Leste, dan Nusa Tenggara Timur di sebelah selatan,
serta Laut Aru dan Papua di sebelah timur.
Rumah adat
Maluku disebut rumah adat Baileo atau bila diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia artinya adalah balai. Pengambilan nama balai atau Baileo ini
disesuaikan karena rumah adat Baileo ini dibangun dan digunakan oleh
penduduk setempat sebagai tempat pertemuan dan bermusyawarah dengan
dewan adat penduduk setempat dan bukan sebagai hunian penduduk. Selain
itu rumah adat Baileo ini juga digunakan untuk menggelar acara adat dan
sebagai tempat penyimpanan benda antik dan keramat seperti benda pusaka
dan senjata peninggalan leluhur.
Rumah adat
Baileo berbentuk rumah panggung yang besar dan memiliki ketinggian 1
sampai 2 meter. Atapnya terbuat dari rumbia dan rumah adat Baileo ini
tidak memiliki sekat luar atau dinding dan jendela. Bangunan ini banyak
menggunakan kayu –kayu yang dipenuhi ukiran unik serta dihiasi berbagai
macam ornament khas Maluku. Rumah adat Maluku ini bukan hanya sekedar
balai pertemuan biasa, pembangunannya berlandaskan prinsip, symbol, dan
kepercayaan penduduk pada masa tersebut.
Pembangunan
rumah adat Maluku atau rumah adat Baileo ini sebagai rumah panggung atau
lebih tinggi dari tanah memiliki kepercayaan bahwa roh – roh leluhur
memiliki posisi yang lebih tinggi atau diatas manusia. Secara prinsip
rumah adat Baileo dibuat lebih tinggi agar penduduk setempat dapat
melihat bahwa proses musyawarah dilakukan dari luar ke dalam dan dari
bawah ke atas. Sedangkan secara fungsinya, kondisi rumah adat Baileo
yang tidak memiliki sekat luar memudahkan binatang liar untuk memasuki
dan merusak bagian dalam rumah adat sehingga dengan dibuat lebih tinggi
dapat meminimalisir masuknya binatang. Namun, saat ini terdapat beberapa
rumah adat Baileo yang dibangun tanpa tiang penyangga bawah melainkan
menggunakan batu dan semen.
0 komentar:
Posting Komentar